top of page

Secara umum, sistem kerja ponsel mirip dengan Komputer. Karena mempunyai hardware dan software yang berfungsi sebagai operating systemnya. Kendati demikian, software ponsel tidak sama dengan software PC. Karena mirip, maka softwarenya juga bisa di upgrade. Kalo istilah mekanik mobil "tune-Up" Namanya juga Upgrade. Pasti kinerjanya
lebih daripada sebelumnya. Untuk kali ini kami menguak upgrade Firmware ponsel. Pada handset terdapat berbagai jenis firmware. manfaatnya bermacam-macam, mulai dari koreksi terhadap fungsi ponsel pada versi software sebelumnya, memaksimalkan kinerja pada ponsel bahkan sampai dengan penambahan bahasa. Misalnya tambahan fitur pada ponsel ke versi software yang lebih tinggi. Pada umumnya, semua ponsel bisa diupgrade. Meski untuk melakukannya, semua ditentukan oleh produsen ponsel. Ada kalanya produsen membuat satu jenis ponsel dengan software tertentu, kemudian tidak ada riset lanjutan yang bisa meng-improve kemampuan ponsel tersebut karena produsen
lebih cenderung membuat model yang baru sama sekali. Semua proses upgrade memiliki resiko, resiko itu bermacammacam, mulai dari ponsel jadi sering hang, sampai ponsel mati total.
Ponsel Nokia salah satu merk ponsel ini yang paling banyak terdengar istilah upgrade software, dan sebetulnya untuk melakukan upgrade software di ponsel ini membutuhkan sebuah perangkat yaitu sebuah box yang dilengkapi dengan Kabel flash dan tambahan lainnya seperti Pada Griffin yang menggunakan Power suply. Namun seiring banyaknya pengguna ponsel ini mengakibatkan orang-orang yang ingin melakukan upgrade software
sendiri, maka mulai bermunculanlah program-program Flasher buatan sendiri yang reliabilitasnya tidak bisa dijamin,misalnya Untuk DCT 3 adalah Flasher 477 by rollis dan Nok toll yang bukan merupakan Full Flasher, melainkan hanya partial flasher.
Dan ternyata sudah lama beredar luas dengan menggunakan sebuah kabel saja tanpa menggunakan Box tambahan sudah bisa melakukan Upgrade Firmware. Cara kerja atau proses Upgrade firmware bisa kita lakukan dengan menggunakan Tool box yang sudah banyak beredar di pasaran seperti misal Tornado Ufs 3 atau Griffin yang menjadi best seller pada saat ini.. Selain itu juga di butuhkan piranti pendukung yang tidak sama pada setiap tipe ponsel contoh pada kabel Flashnya. Untuk Siemens adalah ponsel yang gampang-gampang sukar untuk diupgrade, mengapa karena dengan bermodal sebuah kabel data maka proses upgrade bisa dilakukan dengan komputer PC biasa, namun masalahnya sekarang adalah mencari image software yang akan di masukkan di ponsel.Selain itu untuk ponsel siemens harus melakukan test poin yaitu jebol proteksi software pada ponsel siemens. Cara lebih lengkapnya sudah pernah kita bahas pada edisi News ponsel yang lalu,sebelum melakukan Flashing pada ponsel siemens. So singkatnya bila anda punya kabel data dan anda sudah punya image software plus software lain sebagai pendukung bisa dikata anda bisa melakukan upgrade software sendiri.
Ericsson, untuk versi lama Ericsson proses upgrade tidak terlalu jauh berbeda
dengan Siemens, namun untuk versi yang terbaru, sepertinya proses upgrade tidak semudah versi lamanya, ini dikarena selain program flashernya sudah ada yang
baru, juga image softwarenya juga tidak bisa didapat dengan mudah. Motorola, sampai sekarang mungkin cuma ponsel ini yang jarang mendengar istilah upgrade software, meskipun pada kenyataannya istilah tersebut ada yaitu upgrade untuk language dan beberapa tambahan feature sehingga kadangkala versi baru ponsel Motorola tidak lain hanyalah beda di softwarenya saja. Selain itu karena sistem distribusi Motorola di Indonesia yang masih kurang teratur mengakibatkan juga simpang siurnya masalah upgrade software ini, karena tiap service center hanya mau menerima service dari
distributornya sendiri-sendiri. Cara kerja singkat di bawah ini menunjukan NHL 8 ialah Untuk tipe ponsel Nokia 3650

Blank Page: About
bottom of page